Nun di seberang sana
Kulihat sosok bijaksana
Siapakah ia?
Oooh... Ibuku tercinta
Seorang yang anggun bercahaya
Dengan lilitan jilbab kesucian
Seorang yang selalu dara
Dengan ibadah dalam keseharian
Ibu... Engkaulah air harapan
Menyirami dengan ketulusan
Engkaulah gunung dambaan
Mengajarkan sebuah ketegaran
Engkaulah mentari kehidupan
Memberikan suatu penerangan
Engkaulah rembulan menawan
Memahamkan akan kelembutan
Kini anakmu ini jauh darimu
Betapa hati ini sangat ingin di sisimu
Jatuh kembali dalam dekapanmu
Merasakan begitu hangatnya kasih sayangmu
Ibu yang slalu kubanggakan
Pijakan kita tak lagi sama
Tersirat dalam diri ini kesedihan
Mengingat masa yang tlah kita jalani bersama
Ingin kuputar kembali waktu ini
Menyatukan kembali atap kita
Agar menikmati lagi simfoni
Yang lebih indah diantara kita
Tapi ibu... betapa besarnya kerinduan itu
Inilah yang harus kulalui
Menambah dan memperdalam ilmu
Memenuhi tuntutan da'wah kepada Rabbul 'Izzati
Qalbu ini telah berazzam wahai ibu
Akan kembali membawa sejagat kebanggan
Namun jika engkau telah terbujur kaku
Engkau akan tetap merasakan kebahagiaan
Engkaulah pemberi kekuatan
Dikala diri ini lemah dalam beratnya perjuangan
Engkaulah pemberi ketegaran
Dikala diri ini goyah dalam mengemban
Amanah dalam panjang dan jauhnya perjalanan
Engkaulah segalanya wahai ibu teladan
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru