Skip to Content

Plea Bargain, Nietzsche dan Kamu Cintaku

Foto Samudera Yekti

Aku MenunGgumU SehAriaN

Untuk kupegang, Kugenggam TanganmU

BersaMa Kita MenyuSurI SetapaK

Di BawaH Langit Bertabur BintanG

Hanya Kau dan Aku

BerlarIan KeciL Kita

Saat Lentera Depan Rumah

Semakin TerlihaT

Genggaman TanganmU, TangankU Pun MakiN EraT

Tujuan Hampir Tibalah

...

Sesampai di Depan Rumah

Berdiri aku, kamu, kita, saling berhadapan

Tangan kita tetap berpagut

Wajah kita berdua mendongak

Ya, langit yang sama

Bintang tak satupun beranjak

Kau tunjuk satu bintang

Aku menunjukkan padamu

Satu untaian galaksi milky way

Putarannya seperti hati kita, kekasih

Bisikmu lirih

ya, jawabku,

putarannya seperti hati kita, hatimu, hatiku

.....

saling bertaut

saling berpadu

saling mengisi

saling melengkapi

...

sejenak terdiam

mataku pandangmu, bertumbuklah

mengisi ruang kosong seharian yang kau tinggalkan dan kutanggalkan sejak kepergianmu

adonis pujaanku

genggamanmu, menyeret membawaku pada Illiad oF HomeR

genggamanmu selaksa  genggaman ajax terhadap anak panahnya

dan zeus diantara kausa dan kuasanya

...

lalu kau bisikkan

my aphrodite

morbidezzaku

...

aku tak perlu rumah pantai yang menghadap napoli dan vesuvius

aku tak peduli pada permenungan terlalu awal

atau menjadi manusiawi terlalu manusiawi milik nietzsche

...

yang aku tahu

dan aku selalu mau tahu

aku juga mau kau tahu

bahwa kau kan selalu disini bersamaku

so, i shall not lived in vain

of becoming your majesty of love

for good

....

Aku Ingin Waktu Berhenti Disini

Agar Waktu tak Mencuri KehadiRanmu LagI

Agar Tak Lagi Ohne Heimat

Keberadaanku Tanpa Kampung Halaman

MaKa PahamiLah Kekasih

without you, things woulDn't Be the Same Ever

for those

....

Flee horses Bear Me

Without ear or dimness

through distant places

and whoever sees me knows me

and whoever knows me calls me:the homeless man

No one dares to ask me where my home is: perhaps i have never been fettered to space and flying hours

am as free as an eagle*

 

terakhir, aku, kamu, kita saling berbisik

beib, good things come for those who wait

...

luruh terbawa angin



*Hollingdale 1985, 25 dst

puisi ini benar-benar terinspirasi-banget dari buku kecil berjudul Nietzsche, yang kubeli hanya seharga Rp. 10.000,00 di pameran buku LKIS, pengantar oleh Goenawan Muhammad. Buku kecil yang "fabulous"

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler