Skip to Content

Politikus Versus Seniman

Foto budisumarno

Politikus Versus Seniman
Oleh : Budi Sumarno

Di sudut Pohon Mangga yang rindang
di sudut yang selalu di pakai tuk bercengkrama.
Sudut tempatnya pak Kimung menggelar Kursinya.
Sudut pak Kimung menyeruput kopi mpok ijah, hingga sisa bubuk kopinya selalu melekat dan tertinggal di kumisnya, yang sudah pula menampakkan putih sebagiannya.

Bukan kursi Singgasana
Bukan Kursi Kerajaan lainya
apalagi Kursi Jabatan
Bukan pula kursi De,pe,er,,,,,,,,

Kursi Pak Kimung yang terbuat dari kayu yang sudah usang, dan ada sedikit berlumut, karna kadang terkena hujan dan panas matahari, dimana pak kimung malas mengangkatnya jika tiba-tiba hujan turun secara tiba-tiba.

Namun kursi itu sudah banyak yang mendudukinya.
walau sudah banyak yang mendudukinya, namun kursi itu tidak pernah menjadi rebutan.
Namun kursi itu bisa menjadi impian, kursi itu bisa membuat orang menunggu dengan nyaman dan bersahabat.

Bila sudah menduduki kursi itu, pasti akan di buatnya nyaman,
tertidur pula dibuatnya.

Pak Kimung adalah tukang cukur DPR ( Dibawah Pohong Rindang)
Pak Kimung bukan anggota DPR
namun banyak yang mengaku anggota DPR sering menduduki kursinya Pak Kimung untuk bercukur.
anggota DPR yang mana !
Pelanggan pak Kimung adalah orang-orang yang teriak teriak di depan DPR.
makanya Pak Kimung menamakannya mereka anggota DPR.

Mereka adalah seniman seniman politik
mereka berteriak teriak saat mereka mendapatkan sebungkus nasi dan beberapa rupiah uang saku, katanya.

Pak Kimung menamakan mereka seniman politik, kenapa !
mereka pandai memainkan cerita...
Pandai bersandiwara
pandai berakting
pandai berceloteh
pandai pula berpantun ria

Ketika para politikus itu berdebat dengan Pak Kimung
di bawah rindangnya pohon, mereka tertidur pulas
Pak Kimung juga seorang Seniman
Seniman yang memberikan suasana menjadi tenang
itulah pak kimung.....

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler