aku layangan dikepung awan
menggelepar-gelepar di tanganmu
leherku tercekik memandang musim
menyaksikan angin yang berselisih
o lihatlah sayangku
hari-hari semakin kelam, cuaca semakin tak menentu
sebentar-sebentar langit berubah, sekejap panas sebentar gerimis
bingkai rentaku semakin ringkih, berderak-derik menahan tangis
tapi aku masih bertahan
menyembunyikan luka di balik awan
menyaksikan kepedihan demi kepedihan
menyeka airmata bulan
o sayangku, sebentar lagi desember pergi
tapi pemandangan semakin entah, kehidupan semakin payah
matahari telah pun berganti-ganti, elang dan nazar terbang tinggi
tapi tangis masih di sini, menanti janji yang berselisih
Desember, Batam, 21.12.2014
Komentar
Tulis komentar baru