Skip to Content

PROLOGUE

Foto SIHALOHOLISTICK

ketika mata jentikkan
sebuah rasa ke relung hati
aku masih tetap diam
ku renungi kenisbian bathin
yang lelah ini
benarkah kau yang akan kutuju
dan kulihat keniscayaan ini
aku resah ketika kehilangan wajahmu
aku rindu suara khasmu
canda tawamu
telapak tangan yang tanpa permisi
mampir di bahuku

aku belum bisa
mengatakan itu cinta
karena luka telah mengoyak
jati diri yang sekian lama
telah terampas kecerobohan

putaran waktu berdehem
tapi aku tak ingin luka itu
kembali mengoyak
menara-menara jiwa yang tinggi
resah kian membekap
dalam hening
aku tak mampu menguntai
kata dalam sederet
baris-baris puisi lagi

 

aku telah diam sekian lama
menghitung rambut yang tanggal
atau hanya berdecak kagum
aku ingin menyulap luka
jadi surga
menyulap air mata
jadi tawa
tapi bisakah aku

kembali ku hitung
jejak kaku di ranting pepohonan
tetes peluh di dedaunan
semua menujumu

dan di sana
di kala peluh tak berwajah
ketika dingin tak terhirau
ketika kantuk tak tertebus
ketika lelah tak terbayar
aku temukan jawaban
aku takut kehilanganmu

sepotong rindu
sebait kecup
seuntai cinta
seteguk kasih
ku kirim dalam bingkisan harap
terjawab dalam derap panjang
dalam rayu yang tulus
dan aku terduduk lelah
dalam senyum

 

kubaringkan senyumku
di dalam dekapmu
kuselipkan mimpiku di hatimu
ku gelar hamparan masa laluku
meski tak berharap lebih jauh
kau datang dalam hidup
yang suram
tapi kau datang tanpa peduli
dan aku ingin berikan ketulusan
aku ingin ukir namamu di dadaku
dengan tinta harapan
yang belum pernah
kususun pada orang lain

kelak
bermanjalah dalam dekapku
ceritakan semua gelisahmu
kisahkan apa yang kau anggap
aku tak sukai
dan akan aku berikan bukti
tak ada yang mampu goyahkan
perasaan itu

 

(2011)



Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler