Skip to Content

Puisi

Foto uwanurwan
Syukur
Kau tahu berapa gelap telah dilalui? Seratus kali? Seribu kali? Sudahkah kamu menghitung jarak yang kamu lalui sejak lahir hingga kini? Tidakkah kamu bersyukur mendapatkan hidup tanpa bayaran per bulan di atas bumi? Bahkan nanti, saat badanmu terkubur juga tak ada upah untuk penjaga dimensi kubur.
Setiap napas yang manusia hirup, setiap warna yang ia tatap, setiap bunyi dan suara yang didengar, dan setiap sentuhan yang teraba adalah rasa dan nikmat. Pernah berpikir mengapa manusia perlu menyuap nasi, menutup mata, memburaikan air mata, mengeluarkan berak pagi hari, dan tersenyum? Ada harga yang harus dibayar untuk semua kepuasan napsu birahi manusia, yaitu syukur.
Ya, bersyukur, sebab hanya itu yang Tuhan minta.

Kau tahu berapa gelap telah dilalui? Seratus kali? Seribu kali? Sudahkah kamu menghitung jarak yang kamu lalui sejak lahir hingga kini? Tidakkah kamu bersyukur mendapatkan hidup tanpa bayaran per bulan di atas bumi? Bahkan nanti, saat badanmu terkubur juga tak ada upah untuk penjaga dimensi kubur.

Setiap napas yang manusia hirup, setiap warna yang ia tatap, setiap bunyi dan suara yang didengar, dan setiap sentuhan yang teraba adalah rasa dan nikmat. Pernah berpikir mengapa manusia perlu menyuap nasi, menutup mata, memburaikan air mata, mengeluarkan berak pagi hari, dan tersenyum? Ada harga yang harus dibayar untuk semua kepuasan napsu birahi manusia, yaitu syukur.

Ya, bersyukur, sebab hanya itu yang Tuhan minta.

 

#catatanuwancatatanuwantahu berapa gelap telah dilalui? Seratus kali? Seribu kali? Sudahkah kamu menghitung jarak yang kamu lalui sejak lahir hingga kini? Tidakkah kamu bersyukur mendapatkan hidup tanpa bayaran per bulan di atas bumi? Bahkan nanti, saat badanmu terkubur juga tak ada upah untuk penjaga dimensi kubur.
Setiap napas yang manusia hirup, setiap warna yang ia tatap, setiap bunyi dan suara yang didengar, dan setiap sentuhan yang teraba adalah rasa dan nikmat. Pernah berpikir mengapa manusia perlu menyuap nasi, menutup mata, memburaikan air mata, mengeluarkan berak pagi hari, dan tersenyum? Ada harga yang harus dibayar untuk semua kepuasan napsu birahi manusia, yaitu syukur.
Ya, bersyukur, sebab hanya itu yang Tuhan minta.
#Syukur

 

Kau tahu berapa gelap telah dilalui? Seratus kali? Seribu kali? Sudahkah kamu menghitung jarak yang kamu lalui sejak lahir hingga kini? Tidakkah kamu bersyukur mendapatkan hidup tanpa bayaran per bulan di atas bumi? Bahkan nanti, saat badanmu terkubur juga tak ada upah untuk penjaga dimensi kubur.
Setiap napas yang manusia hirup, setiap warna yang ia tatap, setiap bunyi dan suara yang didengar, dan setiap sentuhan yang teraba adalah rasa dan nikmat. Pernah berpikir mengapa manusia perlu menyuap nasi, menutup mata, memburaikan air mata, mengeluarkan berak pagi hari, dan tersenyum? Ada harga yang harus dibayar untuk semua kepuasan napsu birahi manusia, yaitu syukur.
Ya, bersyukur, sebab hanya itu yang Tuhan minta.
#catatanuwan

Komentar

Foto uwanurwan

Hmm

Kenapa tulisan ini gak bs disunting...

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler