aku pun senang baca puisi mengisi sepi diri
meskipun itu puisi kacang yang dikunyah berulang ulang
dikemas dalam bungkus daluwarsa
masih juga nongol dalam hidangan sehari hari
berdampingan dengan keripik singkong,pisang goreng
masih juga enak disantap saat bangun pagi
disiang diwaktu senggang
dimalam sebelum tidur
dibincangkan di gardu jaga
bersama si gondrong
yang berdarah darah
menunggu dan mencari maknawi puisi
dikunyah saja bersama secangkir kopi
hangat dan santai dicakap di balai bengong
tendang saja bolanya
disini tak ada penjaga gawang
biarin anjing menggonggong
tengah malam di taman pertemuan
sepasang kekasih puisi kacang jadi penghubung dijalan macet
meski tak lagi gurih di lidah
tak lagi enak ditelan
mubazir dibuang sayang
dibundel saja dijadikan kenangan
ada saat kembali dikunyah ulang
biarin kayak permen karet yang sudah kehilangan manisnya
biarin gigi sakit berulat dan keropos
asal engkau masih senang aku pun senang
kenapa tidak dimuntahkan keluar lalu dibuang dijalanan
dari pada mual dan perut kembung
sebentar juga lalat lalat menyantapnya dengan lahap
kacang kacangan yang digoreng gosong
dicincang saja jadi santapan orang lapar
dimasak yang matang supaya enak dimakan
seperti kacang perawan yang tahan disimpan di kulkas kenangan
dipanasi setiap saat dikompori dihati
agar bertahan dilindas dalam lipatan zaman
ah jangan jangan puisi yang ada dihadapan tuan dan puan
tak lebih tak kurang sama saja puisi kacang
Komentar
Tulis komentar baru