(KISAH SEORANG PRIA YANG DI TINGGAL MATI KEKASIHNYA)
instrument getir nyinyir mengalir
mendendangkan kidung kidung pasir yang gasir
penuh harap,penuh pengap
sesak seakan menyekat nada
tak bisakah lagi kau luangkan sejenak
irama yang merdu untuk telingaku
agar bunga bunga di taman hatiku
kembali mekar merona
dan burung burung kenari di detak jantungku
kembali bernyanyi
agar semua tak kembali sepi...yach kembali sepi
sepert saat ini.....
perlahan aku baringkan semua keping asmaradana
di peluk perapian mungil di ruang tengah tanpa sekat
namun masih tetap terasa pengap
satu demi satu aku hitung denting piano
di dalam kaset usang
kesukaan kita
seperti dulu lima tahun yang lalu
waktu kau masih sering menjengukku
kini,irama itu hanya getir yang menyindir
menjanjikan mimpi yang tak pernah kembali
saat kau pergi di iringi harum melati
saat kau berlari menuju rumah abadi
dan tinggalkan aku di sini,sendiri......
begitu pengap,...pengap sungguh pengap,......
CERITA DARI SAHABATKU ,LAMPUNG 20 desember 1999
Komentar
Tulis komentar baru