RINDU DAN SENJA REMANG-REMANG
Bayang-bayang datang menimang rindu yang dulu
Jatuh di tanah menjadi sehelai selendang sepi
Luka mengering lepas terhempas bagai daun layu
Harapan tumbuh merekah tunas dibelai mentari
Cinta dulu cinta kini sungguh tak pernah bimbang
Rindu dulu rindu kini sungguh tak pernah hilang
Tersimpan indah setia di kemerlip gemintang
Di bibir kuas di bibir kanvas semua dilukis
Bersama tertawa tersenyum kadang menangis
Titik cinta titik rindu menyatu dalam garis
Ini senja dan senja memang telah remang
Namun meski buram selalu ada bayang-bayang
Harapan menjauh pergi kemudian kembali datang
Di barat terbenam di timur terbit berulang
201912082258_Kotabaru_Karawang
RINDU 'KAN HUJAN
bagaimana aku tidak menyentuh melati
yang dalam gelap putihnya tampak nyata
wangi semerbak menyentuh langit hati
basah dalam hujan yang datang malam ini
bagaimana aku tidak membelai melati
putihnya yang basah menggetarkan dada
yang masih kuntum pasti menanti
bakti menebar semerbak wangi
bagaimana aku tidak mencium melati
yang rekah kelopaknya menggetarkan jiwa
basah bak mata dara pejam menanti
rekah bak bibir menanti pagutan cinta
kita rindu ‘kan hujan sendiri-sendiri
201511091325 Kotabaru Karawang
RINDU SEPERTI HUJAN PAGI
Pagi hujan lagi seberkas rindu menghampiri hati
Di tepi hati indah sekali rindu merajut serpihan kenangan
Begitulah dalam rindu kenangan dirajut utuh kembali
Seperti jutaan titik air yang jatuh menjadi hujan
Engkau tidak akan pernah mengerti seperti apa cintaku
Jika engkau mengenang dekapanku sebagai nelayan asing
Yang mengintai kapan lengahnya penjaga pantai
Lalu sepuas hati membantai setelah itu tertawa puas
Engkau tidak akan pernah mengerti seperti apa cintaku
Jika engkau mengenang kecupanku sebagai berahi anjing
Mendekat merintih menjilat ingin dibelai
Membaca senyumku sebagai seringai ganas
Mengukur hanya sampai lantunan
Mengukur hanya sampai nyanyian
Mengukur sampai batas khayalan
Padahal aku yang kau lihat dengan mata
Bersemayam dalam jiwa
Batin adalah gambar mahanyata
Pagi hujan lagi titik airnya jatuh pada dedaunan
Kusebut banyak nama ketika bibir terkatup
Ada namamu melekat
Rindu dan cinta adalah cerita panjang yang tak diselesaikan
Gairahnya tak pernah redup
Tegak dalam terang namun tak terlihat
201603260719 Kotabaru Karawang
RINDU TAK BERBATAS
ini bukan pelukan pertama dan bukan dekapan pertama
ini bukan pelukan terakhir dan bukan dekapan terakhir
karena rindu bukanlah pelukan dan dekapan semata
rindu dalam kamus cintaku adalah pikir
(kugumamkan namamu dalam dzikir)
hanyutkan diri dalam detik yang mengguncang jantung panas
Mengiris hati jadi kepingan lalu terlempar di padang tak berbatas
padang rindu yang muncul menjadi api terkutuk
mengecup melati yang malu tertunduk
malam meminta agar segera memilih dan memilah kata
sebelum pagi tiba di mana rindu akan sirna
ketika pagi tiba melati akan mendongak dan menatap matahari
menebar semerbak wangi
apakah pada pagi rindu berbatas
apakah rinduku berbatas pada titik air kala hujan deras
tidak karena tidak ada dekapan pertama dan tak ada dekapan berakhir
nama digumamkan dalam pikir dan dzikir
disitulah cintaku disitulah rinduku
hanya engkau dan aku yang tahu
kita simpan rahasia pencarian para pengembara
pada pertanyaan yang tak ada jawabannya
201601191126 Kotabaru Karawang
RINDU TAK LAPUK
rindu selalu mengincar datangnya malam
tak masalah dengan atau tanpa bulan
tak masalah cerah atau kelam
dengan rindu membaca rajut kenangan
rindu tak lapuk hanya karena titik air mata
bahkan tidak meski oleh bah sang nabi
rindu adalah semesta cinta
tak ada batas pasti
ibarat burung dalam sangkar emas
sayapnya gemetar ingin terbang
lepas
bebas
201602040849 Kotabaru Karawang
RINDU YANG DIDUGA-DUGA
meski terbakar dan dibakar cinta dan rindu tak boleh hangus
rindu adalah layang-layang dan cinta benang yang tak boleh putus
cinta dan rindu dalam satu titik tidak boleh salah urus
cinta dan rindu harus tetap dalam satu garis lurus
apakah cinta dan rindumu seperti hitam pada arang
pasti arang yang bersaksi hitam
apakah cinta dan rindumu seperi manis pada gula
pasti gula yang bersaksi manis
apakah cinta dan rindumu seperti asin pada garam
pasti garam yang bersaksi asin
apakah cinta dan rindumu seperti yang muncul dalam rasa
diduga-duga dan dikira-kira tentang apa dan siapa
201606080343 Kotabaru Karawang
RINDU YANG UTUH
Semburat cahaya singgah indah di gunung
Menyepuh pucuk dan dedaunan jadi mandi jingga
Cahaya binar cinta senja sampai ke punggung
Sebelum matahari terbenam bismillah menyentuhnya
Tutuplah lahar gairahnya biarkan menggelegar di dalam
Muntahkan nanti ketika Izrail datang memberi salam
Barangkali itu adalah semesta cinta yang menjadi impian
Tujuan akhir semua kembara pencarian
Inilah mata dan inilah lihat dengannya jadi melihat
Inilah telinga dan inilah dengar dengannya jadi mendengar
Inilah lidah dan inilah firman dengannya jadi surat tersirat
Inilah hidup pilihan dalam kehidupan yang tersamar
Bismillah kusentuh cinta yang memanaskan subuh
Membakar darah jadi debu memadati seluruh tubuh
Gunung rubuh langit runtuh kasih sayang tak akan lusuh
Kita berdekapan dalam cinta yang utuh
201604180637 Kotabaru Karawang
RINDU YANG UTUH
Rindu yang utuh singgah di ujung bunga turi putih
Yaitu setitik embun bening seperi beningnya matamu
Rindu yang utuh singgah pada kicau kenari lirih
Yaitu hasrat lepas dari kandang terbang ke langit biru
Adakah kau dengar bunga turi putih bertasbih
Adakah kau dengar titik embun bertasbih
Adakah kau dengar kenari bertasbih
Adakah kau dengar hasrat lepas dan terbangnya juga bertasbih
Rindu yang utuh singgah pada helai-helai daun jeruk nipis
Yaitu rindu yang berkisah tentang hari pasti
Rindu yang utuh menenggelamkan diri hingga tiada lagi tangis
Yaitu rindu yang berkisah tentang ujung yang sepi
Adakah kau dengar helai daun semesta bertasbih
Adakah kau dengar hamba dungu bertasbih
Adakah kau dengar tiada tangis adalah bertasbih
Adakah kau dengar ujung yang sepi adalah bertasbih
Rindu yang utuh datang dari cinta yang terkikis
Yaitu rindu elang terbang menukik menyambar mangsa
Rindu yang utuh menyelinap ke dalam samudra tangis
Yaitu rindu yang merangkak menghamba cinta
201607130101 Kotabaru Karawang
RINDUKU KEPADA HUJAN
aku ingin kau beri aku hujan seperti dulu
aku tenggelam dalam air mataku kau menyapaku
lembut menyentuh relung kalbu menerangi
hingga aku tak tahu siapa di sini
aku ingin kau memelukku seperti dulu
sesk dadaku karena dekapmu seerat buhul mati
melemparkan aku ke dalam kebodohan mengaku
tahu diri mengaku hidup bangkai ini
berilah aku hujan lagi
tenggelamkan aku dalam takbir sunyi
201407190414 Kotabaru Karawang
RINDUKU KEPADAMU
aku memelukmu lewat dawai biola cantik
meski tak ada nada yang suka kupetik
aku memelukmu dalam detak setiap detik
kau tahu rindukulah yang jadi pemantik
aku ingin rinduku tak hilang
seperti bayang-bayang kala siang
setia kepada cahaya yang datang
dan bila malam bayangan hilang
kisah kita tak akan pernah selesai
selama hamparan pasir masih ada di pantai
dan pelaminan untuk mempelai
kau kekasihku aku kekasihmu
dalam hasrat menguntai nada sebuah lagu
yang bercerita tentang beribu rindu
201411062210 Kotabaru Karawang
RINDUKU SINGGAH (1)
ketika rindu singgah mengusap wajah
lewat tangan menengadah mengadu
ini jiwa lelah
pasrah
ketika rindu singgah mengusap wajah keriput
lewat tangan menengadah mengadu
berbisik halus lembut
takut
ketika rindu singgah di kening
lewat tangan menengadah mengadu
matikan aku dalam hening
bening
ketika rindu singgah dalam tatapan
lewat tangan menengadah
jangan ada ratapan
kenangan
ketika rindu singgah pafa setiap kata
lewat tangan menengadah mengadu
hari semakin senja dan saatnya
akan segera tiba
201602201817 Kotabaru Karawang
RINDUKU SINGGAH (2)
Rinduku singgah pada gelap yang setia datang di ujung siang
Saat aku mulai mabuk mencari lalu merangkai kata
Aku limbung terhuyung lunglai terjerembab telentang
Sadar penuh bercanda di bibir neraka
Rinduku singgah pada gimbal di kepala si gila
Yang mengulum senyum ketika ada yang menertawakannya
Pertanyaan lama siapa yang gila
Aku atau dia
Rinduku singgah pada gelinjangnya ketika kupeluk
Aku tak tahu apakah ketika aku menunduk
Dan kau memejamkan mata
Engkau siap dengan segala makna rahasianya
Rinduku singgah terkadang gegabah
Membawa kakiku ke bukit melangkah
Dalam resah
Gelisah
201602230729 Kotabaru Karawang
RINDUKU TAK LAGI UTUH
Aku tahu ada musuh yang menyelinap
Membawa bisik lembut menyuruh aku resah
Ah, dadaku sesak semesta terasa pengap
Aku mengaku tenang padahal aku gelisah
Musuh datang mengajak aku mengeluh
Tentang rinduku yang tak lagi utuh
Rinduku menjadi seperti kain lusuh
Maukah kau menerima rinduku yang tinggal separuh
Kembalilah kau musuh yang menyelinap
Biarkan aku sendirian dalam gelap
Mencatat segala harap
201606022145 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru