hilang sepi dipuncak tidur
malam mengantar mimpi
dalam darahku masih mengalir rasa
rasa hidup untuk mati
kelopak mata ini menghujani denyit nadi
di ujung gang cemara
sambil berdiri ku kencingin tempat kintilanak sembunyi
tak terasa wangi kemenyan, tinggi sehidung
rendah dikakiku menyengat panas baranya sampai ke asam urat
semut semut sudah mengelilingi pinggiran gelas
masih saja kau membiarkan pantatmu yg burik terlihat tatto,
gambar kaleng guiness hitam
jalan masih panjang, malam tak berujung
lebih baik aku pulang menyiapkan saur ke delapan
Komentar
Tulis komentar baru