Skip to Content

PUTIH ABU-ABU

Foto Pejalan kaki

PUTIH ABU-ABU

 

Terangkai cerita di mimbar itu

Pagi yang cerah memberi salam pada kita

Tertitih kaki mendaki gunung cakrawala

Kita bercerita berbagi warna

Wajah-wajah lama berpadu

Wajah baru ikut menyatu

Teramat indah

 

Sihir sang nenek seolah mengatakan

“Kita sama dan kita satu”

Tak ada bilik pemisah

Begitu erat

Suara yang teramat dusta tuk dilupa

 

                        Putih abu-abu menjadi saksi kita

                        Dalam ayunan sanubari sebongkah kisah

                        Terbesit di benak enggan berpulang

 

Senja dan sore berlari

Jalan mulai beragam

Pilihan membingungkan berderet menyapa

Jejakan kaki terdengar menggebu

Dari taman bunga, dia menyerbu

Dan salam api terdengar lagi

Setelah sekian lama sembunyi

 

Petang, aku mengingatmu

Sembari duduk menikmati kopi

Wajah-wajah itu melayang

Terbawa kupu-kupu kabar petang

Retak tangan ini menggapai

Sampai pula, sekejap aku mencium tiada henti

Merindu berkepanjangan

Terputus petang itu

 

            “Kawan-kawan di sana, suatu saat nanti bisakah kita bercengkrama dengan waktu?

            Meluangkan waktu, bercumbu kata sekejap mata, bercerita ada apa di sana. Dan

segelak tawa tak canggung kita berbalas.”

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler