RENDEZVOUS : CANDI MUARA JAMBI
Kemarilah,
Temani aku barang dua tiga helaan nafas
menyurukkan lelah pada kecipak air Telago Bidadari
melukis silhuet stupa Gumpung dan Astano
membacai kembali puisi yang tak sempat tercatat
di gigir dinding candi
dengan keringat dan geletar nadi syaraf
Pukau
Lihat, matahari memerah kesumba
mengulas semburat senja di dada jiwa
Tak ada yang sempat menghitung
lintasan terjejak tegak lurus puncak Candi Tinggi
selain lelumut itu
yang memintal tahun-tahun sunyi
Kemarilah.
hingga sejarak rengkuhan
kudiangkan beku hati di hangat nafas
menyurukkan prasangkamu
pada galau sejarah
Mendekatlah, melebur kecemasan
menebus kelalaian silam
dengan cinta. Secuma cinta
Imaji Bangko 1432 H
Komentar
Tulis komentar baru