RINDU
Rinduku lahir dari bentangan jarak dan waktu
ia merangkak perlahan ke tubuh semesta menggenang di lipatan musim
Kau bilang waktu terlalu bijak untuk diingkari
Katamu tanah terlalu tabah untuk didustai
dan langit terlalu tulus untuk dimaki
Lama-lama kita membangun harapan masing-masing diatas deburan ombak
ketika asin laut mewarnai jejak kita, kita sepakat meninggalkan suatu masa
dimana api menari-nari di liang matamu dan lindap risau diam-diam membunuh sahaja dalam dadamu
kita tlah sepakat berlalu dari gemerutuk keluh kesah mengganti himpitan tekanan dengan kebebasan laksana udara
Meski berliku, rindu tetap hadir di sini di tiap butir-butir hujan
Rindu memang misteri.
Meski aku mengusirnya, ia kerap mengikutiku
aku terjebak dalam bayangmu
Sering aku bersembunyi di kolong langit
senyummu selalu rajin menyambangi kediamanku dan menganyam sunyiku menjadi senyap yang paling
( Tegaljaya,Januari 2015 )
Komentar
Tulis komentar baru