rindu menjelajah pasar di pagi hari
memasuki lorong-lorong berdesakan
terciprak genangan, becek sisa hujan malam
diiringi aroma bau tumpukan sampah yang mengesankan
.
los-los kios terbuka
aneka ragam dagangan tak beraturan
makanan tradisional, sayuran dan ikan-ikan segar,
tawar-menawar menjadi menyenangkan
dengan tawa renyah dari para penjaja
.
satu-satu sirna
tergusur, terbakar atau dibakar
berganti pasar yang angkuh berdiri
dan kemana para penjaja lama?
sekarang hadir wajah-wajah baru
dengan wajah tak ramah
mengejar setoran bayar kredit bulanan
.
Yogyakarta, 20 Desember 2010
Komentar
Tulis komentar baru