Skip to Content

RINDU YANG SENGAJA

Foto Rahmat adianto

Malam ini, tepat bulan terbit di mataku

Masih ada kerinduan tentang suara ombak
yang mengayun sepi malam itu
Angin berpapasan dengan gerigi-gerigi tebing Kalangana
Seekor lumba-lumba bercengkerama dengan perahu
kala ombak mengelus-elus sampan di atas laut malam

Ayah aku mencarimu di perantauan, tapi yang kutemukan
orang lain yang juga menjadi seorang ayah
Maka malam ini, kuminta bulan untuk sekali saja
menampaKkan wajahmu antara lekuk coraknya
Lalu coba menggali sisa ingatan purbaku
Barangkali masih ada senyuman yang diam-diam
kucuri kala sakit itu semakin akut.

 

Kata orang aku serupa denganmu
Makan kujatuhkan air mata di hadapan cermin
agar tekenang butir air mata di wajah pucatmu
sebelum sehai-helai kafan mengabadikanmu di alam sebuah nisan

Namun sia-sia, kau, senyuman, dan air matamu
telah manjadi kisah yang nyaris terlupakan

Maafkan jika, malam ini sengaja aku merindukanmu.

Kendari, 15 September 2019


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler