Skip to Content

Romantisme Kota dalam Secangkir Kopi (II)

Foto Jabrik

secangkir kopi lagi-lagi menjadi saksi atas segala kerinduan yg telah kita lengkapi bersama malam itu.. tidak pada nada-nada sakral dari timur aku mereguknya.. dan tidak juga pada keremangan kota aku menghirup aromanya..

tapi atas segala yang telah engkau katakan pada saat jatuhan gerimis mulai membasahi kembali janji-janji.. pada riuh suasana.. dan pada saat ketika aku mulai kembali menatap wajahmu dengan senyum yg kembali terukir dibibir..

tak selamanya kita duduk disana dengan saling menggapai dalam ketertenggelaman.. kita masih mampu untuk menghampiri satu persatu keindahan yang terseret amuk gelombang.. berdiri lalu kembali ketepian dengan tertatih menyeret mimpi..

sayaang.. ingatlah kembali nyanyian-nyanyian itu.. dan dengarlah.. ada sebuah nada yang tidak pernah akan kita lupakan.. nada yang akan terus kita imani sebagai pertemuan yang berulangkali kita gagalkan dalam ketidaktahuan kita..


Kota Tua Jakarta 15 Juni 2014


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler