Ruang Terik Nan Berintik

Seorang gadis tanpa gaun beraksesoris. Jepitan rambut kupu-kupu yang manis. Aura terpancar layaknya intan. Senyuman kecil kepribadian. Sunyi, sepi dan hitam-putih. Pada taman luas kesederhanaan. Bunga-bunga terpesona, di atas perkutut bahagia. Harmoni suara merdu dari murai batu. Menyapa dan berbicara pada gadis itu. Aroma rumput hijau berdansa pada lantai udara. Ia melangkah…

Berjalan pelan memasuki ruangan. Luar tadi cuaca terik, tapi gerimis. Satu pertanyaan, anda tahu bagaimana rasanya ketika angin hangat datang bersama rintik hujan? Begitulah dia berjalan ke dalam ruangan. Ruangan kecil yang selalu menantinya dengan polos kerinduan.

(Kayu Agung, Palembang. 19 Agustus 2014)