Skip to Content

SAAT RESAH YANG KU GELAR DI JILEGONG

Foto wendy

ku susur jilegong yang padat dan surya pekat;

helai dan tiap helai ku-aji desir nafas pada gua mulutmu.

kias leka pada bait-bait silir angin, mendayu jadi suara merdu.

jalan warna hitam bukan pelarian,

 

kau hijau yang ranum, bak kebun salak yang termakan sunyi

kericik air lembayung sendu pada sepi

sengaja ku jiarahi kilometer jarak, sibak halaman-halaman tenang.

hingga pikir tak kejang, pada malam yang teramat kejam.

 

kau telah obrak-abrik sumsum, dengan roda mobil waktu yang lampau.

juga kau buat tinta ini menggila, di pemandian ramai.

kusambut bendara di perempatan tiang; berkibar gontai.

 

buah ini lesu jadi budak musim, pada janggut senja yang segera.

pada hijau-nya kubaca kalimat serak jumpalitan.

kau terlalu lekat pada bilik-bilik juga serambi-serambinya.

silahkan kau habiskan liter darah yang berseluncuran di sentimeter kudapan.

 

Paseh, 1 September 2011

-kala itu kau kulukai-

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler