sepi yang menembus sepi
melekat pada sisi
antara tetesan kuncup tuilires
lampu mercuri kota masih menyala
di bawahnya hidup menggelinding
rerumputan menyibak kebisuan
tarian jiwa melembut
mengalahkan tarian bathin
yang kupeluk tak bernyawa
yang kumimpi lepas
hujan tak mengerti
apa yang melintas
pada jalan nalar yang mengerucut
meruncing dengan irisan lara
tak mampu ku berlari
meninggalkan lara itu
Barus
Minggu, 23 Desember 2012
Pukul 19.10 WIB
Komentar
Tulis komentar baru