Aku biarkan diriku dibahasi hujan
Saat menatap langit dari bangku taman
Lampu jalan menerawangi perasaan
Saat terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan
Aku tak ingin pulang
Namun larutnya kian malam
Aku tak ingin pagi cepat datang
Tapi harfiahnya waktu terus berjalan
Aku tak ingin bising kota merusak lamunan
Namun desakan persaing merubah shubuh petang jadi siang
Lalu kemana kah aku ?
Membiarkan dibunuh bandit malam ?
Atau membiarkan khalayak mengira gelandangan ?
"Sadar jalan"
Komentar
Tulis komentar baru