Skip to Content

Sajak A. Junianto

Foto A.Junianto

Jendela I

 

jendela,

ialah lubang sajak

riwayatriwayat retak

serupa rajahan ribuan jarak

sebab jendela,

potret seorang bocah

mulai lelah

dengan tubuh

tak bertanda

 

Surabaya

 

Jendela II

 

seorang anak lelaki

menoleh ke kanan dan kiri

menggumami pagi:

“mengapa Bapak tak kembali,

bukannya kami memang terlahir dari api”

lalu sebuah dentuman

menggetarkan bingkai jendela

dan menyemburatkan

aroma mayat lelaki tua

dengan mata

hanya tinggal bara

dan berciprat darah

di tiang bambu

yang nyaris rubuh

 

Surabaya, 

 

Jendela III

 

lalu kemana percakapan kita,

(gelisah katakata

yang sudah mulai dikosongkan

oleh beberapa jambangan

yang sudah mulai renta)

dan bayang wijayakusuma

di bawah jendela,

serta kabut setelah hujan

mencoba mengingat nama kita

: kematian

 

Surabaya

 

Jendela IV

 

di balik detik

jendela menyambut rerintik

—aroma mayat lelaki tua

dan selembar peta

( seonggok mimpi

yang benarbenar tercipta dari api )

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler