Sajak Kelopak Bunga
puisi edi sst
Saat sinar matahari menandai pagi
Wajahmu mawar merah segar berbinar
Saat siang menggantang kelopakmu
Pelan kupercikkan sisa tetesan embun
Saat mendung nggantung membawa badai
Kupetik setangkai wajahmu yang gemulai
Kusimpan lembutmu di batas taman
Terlindung dari gigi serigala liar di hutan
Ketika kusentuh rona mekarmu
Satu lapakkelopak utuh terjatuh
Masuk lubuk hati jadi sajak yang biru
Tergenggam dalam diam melanggam
Tiap kelopak jadi kerak yang meretak
Hingga kini aku tahu
Ada sajak kelopak membatu
Di sudut hatiku. Selalu
Semarang, 2011
Komentar
ada sesuatu yang terpendam
(Hingga kini aku tahu
Ada sajak kelopak membatu
Di sudut hatiku. Selalu)
hal yang terpendam
jika selalu direndam
hati hati akhwan
nanti jadi terendam
hi hi
Asal tidak
yang terpendam
asal tidak meruapkan dendam
tak akan jadi terendam
asal tali erat tergenggam
lagu pun tak akan melebam
damdam dadiru damdam
hihi..
Makasih, telah mampir :)
Tulis komentar baru