Skip to Content

Sajak Manusia yang Berharap

Foto Sige

Saat ini air mata tak lagi tabu

Tiap tetesnya tak lagi mengandung haru

Tiap tetesnya terabaikan bagai debu

Tersapu dan berlalu

Tak ada yang benar benar iba

Untuk sekedar menyeka, atau mengusap mata

 

Tetes tetes air mata adalah harapan

Harapan dari anak pertiwi yang ter-aniaya jiwa dan raga

Harapan yang terabaikan

Tak terbalaskan

Tanpa peraduan

Tanda penyelesaian

Karena nyatanya

Harapan hanya dibayar harapan

 

Tiap tetes air mata menjadi genangan

Harapan yang dibiarkan menggenang

Tersapu oleh hujan

Harapan itu masuk ke selokan

 

Lalu, sampai kapan harus berharap ?

Sampai air mata menjadi nanah?

Sampai air mata menjadi darah?

Sampai air mata menjadi lumpur yang menyembur?

Sampai air mata menjadi air bah ?

Atau sampai air mata memisahkan leher dari anggota badan lainnya?

 

Pantas saja jika Ibu Pertiwi bersusah hati

Bertahun - tahun lamanya bersusah hati

Tanpa rona merah wajahnya yang kian pucat pasi

Miris menyaksikan derita anak - anak nya

Disuapi harapan hingga berujung di batu nisan

 

Harapan

Aku tak pernah berhenti berharap

Karena hanya itu yang tersisa

Hanya itu yang menjadi ruh untuk jasad ini

Dan membuatnya tetap hidup

 

Jadi

Jangan kau nafkahi harapan ini dengan harapan

Hidupi harapan ini dengan kenyataan

Kenyataan yang benar - benar nyata

Jangan biarkan harapan ini membusuk

Sebelum jasad benar - benar membusuk

Dan darah pun membusuk

Air mata pun membusuk

Kita membusuk

Kalian membusuk

Kemanusiaan membusuk

Hingga manusia menjadi busuk

 

 

 


Untuk Negri yang menjejali manusianya dengan harapan tanpa tindakan nyata

 

Bandung 2011 -G-

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler