Skip to Content

Salamku Padanya

Foto Sultan Rahayaan

" Salamku Padanya "

 

Mentari kembali lagi,

berseria embun pagi,

seakan semesta berdialog

dan menyampaikan sesuatu.

 

Pagi merekah, rindu membuncah

ingatanku tak kuasa berontak

luka dalam tanpa darah,

perih yang purba.

 

Jarak seringkali,

menjadi ibu dari sajak-sajak.

sebab dimata kita,

barangkali rindu adalah hujan

yang seringkali mengenang kepergianmu.

 

Dalam lelap maupun sadar

aku masih bisa memimpikanmu,

aku masih disini merindukanmu.

seperti halnya api melawan redup

rasanya sama saja

 

Dirimu dimana...

mengapa kau datang dengan segudang cinta,

kau sertakan pula sejuta harapan,

lantas mengapa, kau pergi 

dan hanya meninggalkan luka..

mengapa??

 

Lantas bagaimna denga perih

yang meakan kata demi kata ini,

bagaimana dengan rindu,

yang sedang melilit tubuh ini

dan bagaimana pula dengan harapanku

yang masih terjebak dalam lubang ini..

 

Kata orang...

yang abadi itu adalah kata-kata.

maka, ku buatkan engkau dalam puisi

akar kehilangan yang tak pernah kembali.

 

 

Kriwul Coffe, 24, April, 2018

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler