Hari-hari itu akan datang, kawan
Merangkak perlahan bersama dingin matahari saat panas bulan
Seakan terdengar lirih rintihan jiwa dalam kekosongan
Yang menaburkan kematian diatas penyesalan
Sudikah kau untuk mengemis pengampunan
Meminta harapan yang hanya menyisakan kebohongan
Bersujud pada dosa yang sudah tebal meng-hitam
Dan menjilati telapak kaki sang mimpi dengan tangisan
Apa permintaanmu?
Apa harapanmu?
Kuatkah kau untuk meneriakannya
Memaksa telinga sang mimpi mendengar parau tenggorokanmu
Memohon agar terbebas dari pedihnya siksa diri
Tubuhmu akan habis terbakar penderitaan, kawan
Nyawa diregang oleh bayangan kesedihan
Tangan dan kaki terjerat rantai kesengsaraan
Mata diperlihatkan pada kekal ketakutan
Kau harus berdiri melewati kematian
Mendengakan dagu di dalam kubur kegelapan
Berjalan menapaki barisan nisan kejujuran
Hingga tak ada lagi cahaya sang mimpi yang datang
(LMN-080515)
Komentar
Tulis komentar baru