Sebatas Mimpi Tentang Mati
Ketika rumput rumput kering di musim kemarau, kidung kidung kematian dinyanyikan. Para ahli filsafat mengolah batin, sepenuh jiwa berfikir dalam tapa brata. Asal ingatan kepala, sejak dunia ini mekar, bumi dan langit tak pernah memberi jawaban pasti: tentang apa dan bagaimana mati?
Dalil dalil kebenaran diburu, pendapat pendapat dibandingkan, dengan pemahaman mencari tahu, mana yang unggul, atau yang lebih unggul.
Suara suara, benar dan salah berbaur, asli dan palsu menjadi satu. Setawar ilmu mati yang tak pasti, terdengar sumbang, mengadu domba ditawarkan. Seperti bunyi bunyi kaleng ditabuh, pecahkan gendang telinga anak cucu adam.
Di akhir bosanku menyerah pada kodrat. Seperti janin dalam kandungan, yang tak mengerti, bagaimana hidup ini nanti?
Dan aku tetap lahir kedunia ini, pada saat kutinggalkan tempat yang gelap, menuju alam terang, memasuki dunia yang kadang aneh dan kacau balau ini.
Sang Bayang - Ambarawa, Agustus 2012
Ditulis juga DISINI
Komentar
Tulis komentar baru