Sesungguhnya kaubukanlah lahar merah kepundan. Jikapun iya, kaupasti mengerti
di lereng ini ada isyarat dari lambai paling hasrat.
Aku bukanlah penghimpun embun lembah. Namun, gabak hulu kaubidik
begitu gamak meluruh hujan, padahal lukamu masih sebasah subuh.
Sebagai kembang aku takkan lama digigil dingin
karena mata lebih cepat terjerat nyala warna.
Dan kau, kautetap di gua sejuta simpang
atau mewujud andesit bisu penumpuk hianat riwayat.
Sebelum terjadi, meletuslah demi cinta yang kauperam.
Sebab harihari itu menganak tak pasti, Kekasih.
Padang, 030812
Komentar
Tulis komentar baru