Aku merindukan kopi keruh yang kau aduk lambat setiap pagi
Di depan ayam-ayam tetangga yang menggaruk tanah halaman kita
Aku masih ingin tawarkan gula
Sambil kulengkapkan bekal diatas meja untukmu pergi kerja
Tapi ternyata bumi lebih cepat mengambil alih ragamu
Sedang waktu tak pernah bisa kuperdaya, walau sebentar saja
Untuk mendekap kau di beberapa peristiwa yang baru berada di garis rencana
Untungnya aku segera sadar diri
Untuk impianku, dunia seakan menciut serupa bola voli
Jadi mintakan saja pada Tuhanmu
Perbolehkan aku mengambil tempat duduk disebelahmu
Ketika kita bertemu untuk kedua kalinya
Bukan di dunia tapi di surga sana
kamar kos, 22 Mei '16
Komentar
Tulis komentar baru