Sebingkai Sajak Untuk Ibu
Sungguh, aku tak mampu memilih diksi diksi
Yang paling indah untuk menggambarkan
Ketulusanmu, Ibu
Bertetes air matalah yang hanya melela
Ketika termangu ku ingat besarnya pengorbananmu
Dan itu masih tak mampu menyamai banyaknya
kucuran air matamu yang setia mengalir di ujung ujung
malam menemani harap pintamu padaNya untukku
Hari demi hari melesat kau lipat dalam peluh yang bercucuran
dan lelah yang kau simpan di balik senyuman
sejurus mengahapus sebaris kata “menyerah”
dalam alinea panjang perjalanan
tumpah tangisku diatas kertas yang membisu
hingga ketika kau kata,
“pergilah, nak! Terbang dan genggam gemerlap bintang
Di langit petang
Jangan pulang, nak! Sebelum matahari kau taklukkan
Sebelum rembulan kau nyalakan, dengan tanganmu,
Dengan tanganmu!”
Begitulah yang kau bisikkan padaku, di hulu kembaraku,
Alam menjatuhkan sumpahnya padamu, ibu
Serta mimpi yang panjang di ceruk langit, rembulan
Mengantarkan anakmu pada bumi yang tak berujung
Pada masa yang tak bertuan, kepelikan
Sedang jika kau tanya padaku apa yang ku mampu
Tak ada, tak ada, ibu,
Aku hanya bisa menangis lalu mengantarkan
serpihan air mata padamu
aku hanya bisa merengek meminta dan meminta
tak ada yang ku mampu,
tak pernah ku temukan segunung pun permata
yang sebanding dengan segala kasih sayangmu
tak pernah ku temukan selaut pun intan
yang setara dengan dalamnya pengorbanamu
Ibu,aku hanya bisa mengadu pada Tuhan
menggantungkan doa di setiap alunan nafas
yang ku hembuskan
“Allahku, saksiku pada ketulusan ibu, pada kasih sayangnya,
Pada pengorbanannya, maka dengan segala rahmatMu,
Ampuni dan sayangi ibu, seperti ia sayangiku semasa kecil dulu,
Sediakan tempat baginya dalam surgaMu”
Bondowoso, 22 Desember 2010
Komentar
Nice (y) mengharukan :"
Nice (y) mengharukan :"
Inspiratif
Salam kenal
Puisinya bagus.. Mengubah
Puisinya bagus.. Mengubah sedikittt dari pandanganku
Jessica♢[Kazhara♡]
izin share
izin share
saya ijin pakai buat acara
saya ijin pakai buat acara pelepasan anak-anak sd ya. terima kasih
Tulis komentar baru