Di satu siang yang bau aspal
ilalang layu mencium bumi
lambainya pelan seperti merajuk
terlalu terik rupanya
Bunyi sepatu bot berderak
menuruni tangga batu...
seorang bapak tua memanggul gancu
dan tangan lainnya menenteng buntelan
Bergegas kuhentikan langkahnya
menyapa dan sedikit bicara
kutitip sandal tinggiku yang lepas solnya
karena lari-lari kejar kopaja
" Minta tolong di lem ya Pak",
" Taruh disini, nak..."
dibukanya buntelannya
disodorkan pada dengan lugunya
Terlihat dua bungkus nasi berbalut
kertas koran...
aku tercekat
sandal diatas nasi?
nasi diatas sandal?
apa yang kau pikirkan?
: Sederhana saja
Komentar
Tulis komentar baru