Takdir telah mempertemukan kita dalam sekerat cinta,
Takdir pula yang telah melempar keratan itu dalam
Sebuah api unggun dan membakarnya sebagai
Sekerat kayu bakar
Yang kemudian ketika waktu berganti pagi telah
Menjadi abu sisa pembakaran yang tertiup angin
Pengundang hujan,
Kemudian hujan datang mengguyur tanah dan
Hilanglah semua cerita sekerat cinta.
Takdir telah menghapus semua memori indah yang sekejap itu.
Tanpa rasa bersalah, tanpa rasa yang mengganjal, dan tanpa rasa
Untuk dirasai,
Kita kembali hidup menjadi masing-masing pribadi yang
Tidak saling mengenal.
Jambi, 15 September 2006
Komentar
Tulis komentar baru