Selembar kertas yang tertimbun tinta. Menghilang seiring zaman meminta. Segalanya bisa hilang tanpa harus dipaksa menghilang. Untuk itu, bagi jiwa jiwa yang terlalu egois. Pahamilah, kertas tak akan menjadi abu bila kau tak dengan sengaja membakarnya. Amarah tak akan tersulut bila kau tak membangkitkannya. Jangan diam didepan ku, ketika kamu sadar bahwa itu salah. Kau tutupi fokusku, sehingga aku hanya bisa memandang.
Kamu.
Seakan memandang api api yang membakar kertas itu. Aku masih emosi, bukan karna sejarah buruk antara kita. Tapi karna mengapa aku tak padamkan itu dahulu. Agar kertas itu tetap utuh tanpa berubah jadi debu.
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru