Kulukiskan wajah manismu di lembar ruang khayalku
kurangkai setiap putik rindu di dalam relung hatiku
kuciptakan lagu-lagu cinta dalam gelisah helaan nafasku
syair-syair saktipun tertorah jelas disekujur tubuhku
Jiwaku menari-nari
sukmaku terbang bersama indahnya mimpi
tersadar akupun kini sendiri
bayangmu hilang tepiskan tabir ilusi
Lalu kupahat wajahmu pada rembulan
agar setiap hadirnya ada hadirmu
kusemaikan rinduku pada penjuru-penjuru angin
agar disetiap terpaannya kurasakan hadirmu
Tahukah kasih rindu ini semakin menggebu
bergelora hasrat rindu ingin bertemu
namun kau hanyalah senandung dalam lagu
rinduku terhempas, terhalang pusara berdebu
Komentar
Rindu tak bertepi....
Rindu tak bertepi
melaut jauh melebihi mimpi
ketika aku tersadarkan diri
kau telah pergi, dan sunyi
di pusaramu rinduku berbagi!
Saya jadi tergoda berpuisi setelah membaca Pusara Berdebu. Bagus, inspiratif, dan bisa digarap lebih banyak
puisi lagi dari gagasan yang tertuang dalam Pusara Berdebu.
Terimakasih atas masukan dan
Terimakasih atas masukan dan aprsiasinya saudaraku sang Pengembara. Tambahannya juga sangat bagus dan memberi inspirasi buat saya.Saya sangat senang dengan komentar yang sangat membangun ini. Mohon koreksinya untuk tulisan-tulisan saya yang lainnya agar saya bisa lebih baik lagi kedepannya.
Salam sastra.
Tulis komentar baru