Terhimpit oleh tekanan terhentak kebisingan.
Merayu untuk membelai kehidupan yang kian mencaci.
Tersungkur oleh belaian kasih yang hilang dimakan api.
Percayalah kebebasan akan datang untuk menyambut revolusi.
Tergiur oleh embun yang tak mampu menolehkan sepi.
Gumam dalam hati ingin memberontak pada senja yang selalu menuntut.
"Taruh saja kesalmu pada rembulan".
Air mata terbias sepi oleh darah yang menata kala membenci.
Geram menghentakkan diri sendiri pada keresahanku.
Tersandar bergeluut menyimpan rasa letih.
Hingga pada akhirnya kan ku adukan gelisah pada yang maha kuasa.
Bercengkrama dengannya akan membuat semua terlihat tenang.
Komentar
Tulis komentar baru