Skip to Content

SENJA DI TANJUNG AN

Foto mahyut z.a. dawari

Pelungguh ditikam rabun senja ketika para lelaki menawarkan angkara murka. Dari gurat itu

sampun terbaca api syahwat menguar dalam tatapan tak terkendali. Tanjung An diriuhi pikuk

saling ingin membekap nyali mantra-mantra menguasai udara. Pada sejurus lengah, Mandalika, 

perempuan Sasak itu seperti buruan di ujung belati. Keingesan menebar luka saat tidak memilih

pada salah satu tambat rengas untuk bergayut. Alangkah nista menjadi perempuan diburu

dalam sayembara kalah menang dendam diperam beranak pinak. Senja di Tanjung An menebar

gelisah waktu menunggu akhir dari sebuah perebutan. Detik tergelincir ke jantung Mandalika

menghentikan napas dan rona pias. Ketulian menyumbat labirin telinga. Mandalika bergelayut 

pada benang pelangi senja itu. Ke dalam ia dibenam dan pori-porinya menjelma nyale warna pelangi.

Senja di Tanjung An menyimpan peristiwa itu dalam pekat Babad Gumi Sasak berabad-abad

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler