Skip to Content

SENJA KOTA TUA

Foto Pejalan kaki

SENJA KOTA TUA

 

Terurai lugas tanya itu

Saat diri mendekat dengan sejuta harap

Burung camar berdatangan menanti untaian peristiwa

Meliuk-liuk bak ombak putih kegirangan

Sedang sang kura sibuk dengan cangkangnya

Tampak sebongkah batu berdiri

Sekejap sang bayu silih berganti menghempas

Menjelma makna subuh itu

 

Kelam, menanti jawaban sang dewi

Pejantan setia mengikat kain erat di kepala

Tanda dia perkasa, siap menerjang lawan yang datang

Hanya perumpamaan jiwa

 

Dia lemah, menanti kapal berlabuh

Janji lama kian samar saat hari berganti senja

Dan wajah itu memerah, tertutup bayang mentari berpulang

Sedikit lagi, dia menolehkan harapan pada sang waktu

Mungkin saja.

 

Detik akhir terpijakan lembut

“Engkau takkan datang”

Napas dan air mata berpadu duka

Getar bibir kesedihan membaur

Tiada harapan, dan aku sendiri.

 

 

 

Freemantle, 2012

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler