Menawar jejakmu,
seperti kembara menapak jejak
pada gerimis
pada pekat
dan ketika lena mengepak dalam lara
terbanlah segala nestapa
Menangislah,
manakala keinginan menyatu
lantaran untaian mutiara berpendar
menyapa hari yang kian labil
kita di sini
masih saja setia akan sekelumit makna
Gilang kencana senja masih jingga
namun masihkah genta itu merana ?
ah, jika senja itu bisa menjelma nirwana
maka tiadalah kata bersirat makna
dalam liku labirin kurangkai kata
mengiringi jatuhnya hari
dan kini adalah pekat kian gulita
lantaran usia semakin renta
Sahabat,
senja selalu kemerahan
namun pernahkah merah jadi keemasan ?
merenunglah, met ultah !
Bangko, 2005-2011
Komentar
Tulis komentar baru