Seperti malam yang terbakar di tengah waktu
Bulan memadatkan cahaya di bibirmu
Menjadi api yang menanggalkan pakaian bintang-bintang
Sedangkan matamu adalah sisi yang lain
kolam bagi binatang-binatang yang kehausan
Yang berlarian di alam pikiranku
Sebuah kendaraan dari jiwa akan kulesatkan bagai anak-anak panah
Menuju kota yang kau dirikan di tanah lapang cintamu
Oh. Permata yang dipenuhi penjaga-penjaga ganas
Undang aku ke dalam kilaumu yang menjadi sihir
Dari segala yang berhasrat, dari segala kekacauan dunia
Dalam waktu yang singkat bayanganmu terus menari
Mengguncang akal sehatku dengan tangan-tanganmu
Yang menenggelamkan barisan bukit-bukit.
Itulah kerinduan yang menjadi kemabukan dan ketidak-berdayaanku
Lalu, dengan kata-kata dari jiwaku yang murung
Biarkan aku mengembara di dalam keluasan hatimu.
Aku ingin melihat melalui jendela matamu, sudut dunia yang lain.
Juli 2019
Komentar
Tulis komentar baru