SEPOTONG ROTI
Berkubung lalat
Kian menari di sela rindang asap kabut pagi
Empat pasang mata itu kian tajam
Terasah hangat roda-roda udara cemar
Sesak nafas tak lagi bergumam
Resah hati tak lagi haru
Kini lapar itu akan sirna
Sebercak harap bau penuh lalat
Tak sadar akan tipu daya
Jamur hijau busuk dan menjijikan
Tambah nikmat akan rasa walau darah akan hilang
Denyut nadi tak lagi terasa
Seakan-akan kunang-kunang menyapa
Ikut…ikut…ikat…ikat…
Mereka lari tak lagi mencari
Sepotong roti penghilang harga diri
Komentar
Tulis komentar baru