sejak sore mendapat guyuran dari langit
kulihat pejalan kaki jalannya mesti berjinjit-jinjit
karna genangan air dari luberan parit
meski begitu tak membuat mereka sengit
Makin malam yang tersisa hanya gerimis
perut keroncongan bibir meringis
amati depan gang ada 2 penjual rombong berbaris
yang nyatanya mereka hanya ngobrol karena jualannya sudah habis
masuk rumah ke dapur hanya menjumpai empal seiris
lalu membuka kulkas dan menemukan empat potong tahu petis
lumayan.... empal & tahu cukuplah mengganjal perut yg mulai mengempis.
setelah habis mulai menghadap laptop dan menulis
Mulai menulis dan meulis apa saja
meski tak jelas ke mana mau mengarah
tentang karya.... nggak ah... sudah pernah
tentang syukur... itu kan juga sudah......
kemudian terdiam... mata terpejam.....
stop menulis.... dan berbaring di ranjang ber-seprei motif garis-garis....
diam... terpejam....menikmati malam
malam sehabis hujan....dipembaringan...... mencerap ketenangan.....
detak jam di atas meja
dengkuran di kamar sebelah
bunyi teng-teng menunjukkan pukul dua
malam sehabis hujan.... berganti dini hari
saatnya istirahat untuk kumpulkan energi
segar, sehat, semangat.... saat bangun pagi
Komentar
Tulis komentar baru