Berderak-derak kian kemari
Bergerak terus selalu berlari
Ujung sejenak bertemu pangkal sesekali
Untaian awal dan akhir masih juga belum bertemu kembali
Satu masa terlalu lama dilalui
Sejumput kisah tersulami karena dimaui
Kita bertemu tepat ditengah-tengah jeda
Kala kau jengah dengan dia yang mulai mendera lara
Saat aku menolak rasa untuk sekali lagi mencinta
Begitu pas ditengah-tengah lelah dan nelangsa
Mata kita sama, mencari ujung rasa yang tak hendak kemana-mana
Apakah kau ingin kucintai seperti aku ingin kau cintai mulai kini dan seterusnya?
Luruh lagu sedih dan segala kisah juga sumpah serapah atas lalu yang biru
Aku ingin dua menjadi satu tanpa harus lagi berburu
Aku ingin berakhir di pemberhentianku yang lama bisu
Berpuluh peluk dan cium dahaga kita rajuk atas nama ujung cerita penuh haru
Sesekali ada nyeri menyeruak menanya kenangan, "Lupakah perihmu yang dulu?"
Kita punya kisah hari ini, biarlah membuat tawa berderai menghujaniku dengan cumbumu
Sebelum siklus yang kutakuti membawamu jauh
Sebelum semua yang pernah kau beri lindap tanpa bekas dan luruh
Sebelum siklus membuatku kembali melipat sosokku dalam-dalam pada hujan yang gemuruh
Sebelum semua yang pernah kau ucap dan janjikan jadi naas dan membuatku lumpuh
Selalu seperti itu, datang dan pergi tanpa pernah membuatku tegak dan teguh
Selalu saja begitu, hadir dan ketiadaan tak pernah menyisakan kuatku pada sauh
Komentar
Tulis komentar baru