Simpuhku
Pejamkan batuan kaca
Hingga pecah
Hingga cair
Serpih
Meresap lutut
Bulir-bulir air
Pun satu
Mendarah
Mendaging
Bersama doa, bersama
Pelan
Pudar dendam
Hingga padam
Hingga sunyi
Hingga tak lagi
Punya mimpi
Simpuhku
Pejamkan batuan kaca
Hingga pecah
Hingga cair
Serpih
Meresap lutut
Bulir-bulir air
Pun satu
Mendarah
Mendaging
Bersama doa, bersama
Pelan
Pudar dendam
Hingga padam
Hingga sunyi
Hingga tak lagi
Punya mimpi
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar
ASSALAMMUALAIKUM
pemilihan diksi yg luar biasa.
saya suka.
salam
Waalaikumsalam,, Thanx Mas
Waalaikumsalam,, Thanx Mas Arifal sudah bertandang,, saya cuma baru nyoba-nyoba nulis kok =),, Salam
doa
doa dlm sunyi yg menyepi
simpuh diri begitu terpatri ...
puisi yg padat berisi, Rani ... :)
Thanx eaa Pak Edi,, =)
Thanx eaa Pak Edi,, =)
Tulis komentar baru