Sore ini, Mak
biarkan aku tak menutup jendela
menikmati senja murung yang berkerudung mendung
Senja, Mak, masih jelita meski berduka
Malam menyembul dari pundaknya, menjulur-julurkan lidah
mentertawai aku, agaknya
Aku yang berputar-putar
Tersasar
dan terus saja berputar-putar sampai terkapar
Aku ingat purnama
bergelas-gelas tawa yang kutenggak sampai mabuk di bawahnya
Kini tinggal gelas kosong,
dan rindu yang melolong
Komentar
Tulis komentar baru