Soreku
Oleh:Ervi Aisyi Mundiri
Tak sering kupandang sore ini
Menikmati hati yang mampu meniti tanpa tali
Menyinari diri yang mampu melatih dengan lirih
Mempersilahkanya mengisi oase panas sanubari
Mengalirkanya memenuhi wana luas jati diri
Dipenuhi bagaimana cara penghambaan diri pada sang gusti
Solusi diri menyingkap sunyi
Lekuk dalam mulai terlihat hitam tersimpan sekam
Lekukku pikuk sungkuk membusuk
Terlalu sibuk mengata sesama hamba
Menyingkap wangi parfum hinga borok manusia
Menindih puas hak-hak yang kurang pantas apa lagi pas
lalai lupa hapus beranda apik menampik picik
Gusti…….
Gusti………
sekedar sambat akan pencitraan diri memancarkan sinar samar-samar
ya… ini sore memanjakanku melayang tinggi melihat semanggi
mampu menembus rasa,
meraba dada,
membelok rupa,
tak apa sore tetap sore ini
berharap pagi tak muncul karena tetap sore ini
berharap tak kan pernah malam karena tetap sore ini
berharap tak kan pernah hadir sore karena tetap sore ini
kanku pegang tak lenggang
kanku tali temali
kanku tahan
kanku tarik
kanku ikat
kan ku jerat
kan ku awetkan ,soreku dalam lengkung batinku
Gusti,maafkan aku ,
soreMu aku curi.
(Malang, Januari 2014)
Komentar
Tulis komentar baru