Semalam, aku bermimpi tentang suatu bintang berpelita terang, yang kau regang di telungkup tanganmu, cahayanya membias di sela jemarimu. Memukaukanku.
Godaku. Memanggil-manggil hasrat untuk dekatinya. Mendekapinya.
Kau, hanya memandangiku, sembunyikan gurat yang kau coba larikan segala imaji-imaji tentang rapuhnya realitas keduniawian.
Meronta karna harap kan merajaimu, masih berusaha arungi Lauh Mahfudz, tuntun aku yang tertatih-tahih. Hampir melepuh di dera api. Racuni keyakinan.
Ah ya, bintangmu bangunkan aku sore tadi,
Tak ayal jika aku tiba pada mimpi semalaman yang bergelung-gelung, jalan runutannya rumit, kurasa. Dongeng-dongeng penghias hari tentunya.
Tatkala kubuka jedela kamar fajar ini, tersentak tak percaya,
Sebagian batinku, terampas benda gemilang dan tertinggal di ujung langit sana. Bintang.
Komentar
Tulis komentar baru