Sundal...,
sundal...,
begitu teriak para mantan isteri sundal
kepada para mantan suami sundal
saat bulan purnama merah
menutupi malam-malam keparat
lamunan-ku menepi
mendengar sayat-sayat umpat
melukiskan wajah-wajah sundal
lirih
kian meng-hapal
satu-pun tak mau hilang
serta roda yang berdetak
mengiring kejam hari-hari jadah
bermanja buai sihir
dendam perempuan lelaki sundal
ber-arak dilangit-langit janji
do’a-do’a sesat
menjemput dosa-dosa laknat
aku tak mengerti...,
hanya saja...,
cerita ini....,
belum selesai....,
Komentar
Tulis komentar baru