:kepada para pembuat kebijakan
keadilan adalah matahari dan sinarnya
kemilau yang mengundang kicauan burung-burung
rona cahaya yang memekarkan senyuman bunga-bunga
betapa pun panas sinarnya itu
tapi keadilannya tak pernah membeda-bedakan, kebijakannya untuk semua
tajamnya adalah pedang langit, cahaya yang menerangi alam raya
maka bila ada kebijakan-peraturan yang kurang siuman
seperti jalan-jalan ibukota yang membeda-bedakan roda yang lewat
itu adalah contoh kebijakan yang tidak bijak, peraturan yang seharusnya tidak boleh wujud di negeri ini
maka untuk kebijakan-kebijakan yang jauh dari adil itu
untuk peraturan-peraturan yang melanggar undang-undang dasar negara ini
tentu padamu, tak perlu lagi kuterang-jelaskan, apa yang seharusnya kau lakukan
hanya selayaknyalah kita semua, kembali pada nurani belajar pada matahari
panasnya memang membuat embun menguap, tapi embun itu terbakar dengan bahagia
dan kelam pun menjadi terang, dan ikan-ikan di lautan berenang tenang bekilauan
demikianlah dengan begitu, Dia yang di langit akan tersenyum kepadamu
lewat tulus senyum dan terimakasih yang terpancar di wajah akar rumput
dan setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat, adalah untuk itulah
maka bila kau tak siap untuk berpening-pening, tak usahl sajalah kau jadi pemimpin
karena pemimpin itu bekerja untuk semua, menyatukan semua
bukan untuk memisah-misahkan rakyat
dan peraturan yang memecah-belah
dan kebijakan-kebijakan yang membeda-bedakan
adalah akal-akalan yang kurang siuman
Batam, 17.12-.2014
Komentar
Bagus.....
Bagus, indah, dan tak bosan membaca puisi-puisimu. Ada baiknya diperhatikan label-label setiap puisi yang kamu tulis....ketika saya membaca puisi kamu yang satu ini tentu saya juga ingin membaca puisi-puisi kamu yang lain...bila labelnya konsisten akan dengan mudah mencarinya karena ada muncul di rekomendasi bacaan...label bisa berdasarkan tema utama misal: kritik sosial, Puisi Cinta, dst ...ada baiknya diberi juga label Puisi Pena Hasan Bsaidi pada setiap judul puisi agar mudah menemukan semua puisi kamu yang ada di jendela sastra. Teruslah berkarya, salam sastra.
Beni Guntarman
Selamat malam bang Beni,
Selamat malam bang Beni, terimakasih untuk saran dan masukannya, salam
Tulis komentar baru