"Surga Longsor."
Bangkai waktu yang berlutut.
Dimata kita.
kita yang gemar
menghunuskan dendam.
Gurindam luka
bersimphoni. Bersimbah perih
meraung
merendam sobekan-sobekan sajadah
dan altar-altar yang gemetar.
Saat akhirnya surga itu
pun memar
dan terbakar. Dan nguap
bersama aroma dupa
yang menangis
membaca tarian-tarian api yang kesurupan.
Samosir. Hujung Juli '16
(Binoto H Balian)
Komentar
Tulis komentar baru