Sebagaimana kesetiaan Pedasih yang menanti,
Aku segera menuLis syair dengan warna Tahta.
Begitu semburat muncuL diPengLihatan,
Aku mengusung sebaris syair Cinta Aneh,...
sembari menguapkan debu demi debu
yang menguLit di ruang tapaku.
Ejaan Cintamu suLit ku sederhanakan,
tak kuasa kujiLati warna Panoramamu,.
dan keLopak mataku hanya mampu menduga-duga
tentang esok akan kemana,..?!
Demikian Aku,..
hanya mampu mengurut dadaku perlahan,
seLepas rindu menggiringku kesudut Airmata meLaut.
Namun, Cintaku khusyu,..
mewarnai negeri menjadi Biru.
Komentar
Tulis komentar baru