Skip to Content

Syair Jam Empat Pagi

Foto Muhamad Ikhsan

Syair Jam Empat Pagi
Sekarang jam empat pagi,
jam berdentang empat kali.
Hari menjadi semakin sunyi,
karena kau tak lagi kudekap disisi.
Kesunyian sudah mulai pergi,
suara motor telah melintas kesana-kesini.
Namun sekali-sekali tidak dengan hati ini,
aku sendiri dan masih terus begini
Rasa ini sepi seakan mati,
hanya menunggu hari dan terpanggang matahari.
Tak da siapa-siapa lagi dihati,
yang ada hanya sepi dan angin yang masih menanti
Oh kau, janganlah pergi, tetaplah disini,
singgahlah sampai pagi hari.
Aku ingin kau terus disini,
aku ingin kau mengekal dalam hati.
Aku ingin kita saling mengasihi,
mata dengan mata, hati dengan hati.
Aku ingin kita menjadi serasi,
karena aku adalah kanan dan kau adalah kiri
Tak apalah aku harus menanti,
asalkan kau tetap disini.
Tak apalah aku harus menunggu masa yang nanti,
yang penting aku bisa terus mendampingi.

Syair Jam Empat Pagi

 

Sekarang jam empat pagi,

jam berdentang empat kali.

Hari menjadi semakin sunyi,

karena kau tak lagi kudekap disisi.

 

Kesunyian sudah mulai pergi,

suara motor telah melintas kesana-kesini.

Namun sekali-sekali tidak dengan hati ini,

aku sendiri dan masih terus begini

 

Rasa ini sepi seakan mati,

hanya menunggu hari dan terpanggang matahari.

Tak da siapa-siapa lagi dihati,

yang ada hanya sepi dan angin yang masih menanti

 

Oh kau, janganlah pergi, tetaplah disini,

singgahlah sampai pagi hari.

Aku ingin kau terus disini,

aku ingin kau mengekal dalam hati.

 

Aku ingin kita saling mengasihi,

mata dengan mata, hati dengan hati.

Aku ingin kita menjadi serasi,

karena aku adalah kanan dan kau adalah kiri

 

Tak apalah aku harus menanti,

asalkan kau tetap disini.

Tak apalah aku harus menunggu masa yang nanti,

yang penting aku bisa terus mendampingi.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler